Kamis, 12 Juni 2008

PELUANG USAHA: Bisnis Franchise

Saat ini bisnis franchise di Indonesia, khususnya di kota - kota besar tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Bukan saja franchise dengan modal besar, tapi juga franchise berskala UKM yang memanfaatkan kios - kios, membuka counter di mall ataupun ruko - ruko di komplek perumahan. Produk yang ditawarkan beraneka macam, misalnya jenis minuman dan makanan seperti teh, tebu, singkong, pisang, donat, dll. Semuanya diolah dalam aneka jenis dan kemasan yang menarik, dari makanan yang biasa - biasa saja menjadi makanan istimewa dan pantas untuk dijadikan oleh - oleh maupun sekedar suguhan di meja tamu. Untuk membelinya pun kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang, karena banyak diantaranya bisa didapatkan dengan harga antara Rp 2000 hingga Rp 5000 / pc.

Baik franchisor maupun franchisee (pembeli waralaba) sama - sama diuntungkan dengan bisnis ini. Franchisor diuntungkan karena untuk perluasan market-nya dia tidak perlu mengeluarkan modal untuk membuka cabang, melainkan cukup dengan mengalihkan tugas marketing kepada para franchisee-nya. Memangkas biaya promosi, karena pendirian outlet oleh para franchisee-nya, sudah dengan sendirinya merupakan bentuk promosi yang makin membuat brand miliknya dikenal oleh masyarakat.

Bagi franchisee, keuntungannya karena: Produk yang dijual biasanya sudah dikenal di masyarakat, sehingga memangkas biaya promosi untuk pengenalan produk. Dukungan teknis dari franchisor, misalnya berupa training pegawai dan pengadaan peralatan. Ringkasnya, memulai usaha menjadi begitu mudah asalkan memiliki tempat usaha dan modal sebesar yang ditentukan franchisor.

Bagi yang tidak memiliki cukup modal, maka bisa mengambil kredit dari bank. Bank yang secara khusus memiliki produk kredit waralaba saat ini adalah Bank Himpunan Saudara 1906. Namun sebenarnya, meski tidak memiliki produk khusus bernama kredit waralaba bank-bank lain seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Permata juga turut menyediakan kredit ini. Pada periode Januari hingga Agustus 2007 saja misalnya, BRI telah menyalurkan dana Rp8,6 triliun kredit bagi usaha di bidang waralaba. Dalam penyaluran kreditya, ia mengatakan pihaknya tidak membatasi plafon. Alhasil jumlah kredit yang disalurkan pun beragam, ada yang hingga Rp700 juta, namun ada juga yang di bawah Rp100 juta. (sumber:www.wirausaha.com)

Bagi yang ingin mencoba bisnis ini, sebelum menentukan franchise yang dipilih sebaiknya mencari informasi sebanyak - banyaknya mengenai beragam franchise yang ditawarkan beserta kelebihan dan kekurangannya. Informasi mengenai franchise ini banyak sekali kita dapati di internet, diantaranya: www.waralabaku.com, www.waralaba.com, www.franchise-id.com, dsb.

Sinyalemen Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar perlu menjadi perhatian para franchisee. Disebutkan, dari 129 franchise lokal, hanya 15%-nya saja yang franchiseable atau memenuhi syarat sebagai franchise. Sisanya belum bisa dikategorikan sebagai usaha franchise tetapi sudah mengklaim sebagai usaha waralaba. Mereka ini baru bisa dimasukkan sebagai business opportunity. (sumber:www.majalahfranchise.com)

Nah, kategori franchise-kah atau business opportunity-kah yang menjadi pilihan Anda? Menurut saya, apapun kategorinya biarkan saja para pakar franchise dan pasar yang menilainya. Bagi pelaku usaha yang terpenting adalah menguntungkan atau tidaknya suatu usaha. Bukankah begitu?

Tidak ada komentar: